Konjungsi/Kata Sambung adalah kata
yang berfungsi untuk menguhubungkan dua kata atau dua kalimat yang sama
kedudukannya
Ø Jenis – Jenis Konjungsi
Jika dilihat dari kedudukannya
konjungsi dibagi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.
1. Konjungsi
Koordinatif
Konjungsi
koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsure kalimat atau lebih
yang kedudukannyasederajat atau setara. Kemudian dilihat dari sifat
hubungannnya dikenal adanya konjungsi:
a. menghubungkan
menjumlahkan, yaitu konjungsi dan, dengan, serta. Contoh:
- Nenek
dan kakek perfi ke pasar.
- Adik
dengan ayah belum pulang.
- Mereka
menyanyi serta menari sepanjang malam.
b. menghubungkan
memilih, yaitu konjungsi atau. Contoh:
- Mana
yang kamu pilih, yang merah atau yang biru.
- Kamu
yang dating ke rumah saya atau saya yang dating ke rumahmu.
c. menghubungkan
pertentangkan, yaitu preposisi tetapi, namun, sedangkan, dan
sebaliknya. Contoh:
- Kami
ingin menyumbang lebih, tetapi kemampuan kami terbatas.
- Mereka
sudah berkali-kali dinasihati guru. Namun, mereka tetap saja
membandel.
membandel.
- Ali dan
Ahmad belajar bahasa Inggris, sedangkan dia belajar bahasa
Arab.
Arab.
- Dalam
liburan yang lalu orang-orang berlibur ke mana-mana, sebaliknya
saya berdiam diri di rumah.
saya berdiam diri di rumah.
d. menghubungkan
membetulkan, yaitu konjungsi melainkan dan hanya. Contoh:
- Dia
menangis bukan karena sedih, melainkan karena gembira.
- Masakan
ini bukan main enaknya, hanya terlalu pedas.
e. menghubungkan
menegaskan, yaitu konjungsi bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi,
jangankan. Contoh:
- Kikirnya
bukan main. Bahkan untuk makan pun dia segan mengeluarkan
uang.
uang.
- Dinasihati
baik-baik bukannya berterima kasih, malah (malahan) dia
memusuhi kita.
memusuhi kita.
- Saya
tidak hadir karena sakit. Lagipula saya tidak diundang.
- Jalan-jalan
di ibu kota seringkali macet. Apalagi pada jam-jam sibuk.
- Jangankan
seribu rupiah, satu rupiah pun aku tidak punya.
f.
menghubungkan membatasi, yaitu konjungsi kecuali, dan
hanya. Contoh:
- Semua
siswa sudah hadir, kecuali Ali dan Ita.
- Saya
tidak apa-apa. Hanya agak pening.
g. menghubungkan
mengurutkan, yaitu konjungsi kemudian, lalu, selanjutnya, dan setelah itu. Contoh:
- Mula-mula
kami dipersilahkan duduk, kemudian kami diminta
mengutarakan maksud kedatangan kami.
mengutarakan maksud kedatangan kami.
- Dia
duduk lalu menulis surat itu.
- Beliau
mengeluarkan dompet dan mengeluarkan selembar uang kertas
selanjutnya diberikannya kepada saya.
selanjutnya diberikannya kepada saya.
- Mula-mula
ia mengambil kertas danmesin tik, lalu mengetik surat itu,
kemudian melipat surat itu, dan selanjutnyamemasukkannya ke dalam
amplop.
kemudian melipat surat itu, dan selanjutnyamemasukkannya ke dalam
amplop.
h. menghubungkan
menyamakan, yaitu konjungsi yaitu, yakni, ialah, adalah, dan bahwa. Contoh:
- Kedua
anak itu, yaitu Dadi dan Hasan, sering dimarahi ayahnya.
- Tugas
mereka, yakni mencuci dan memasak, telah dilakukan dengan
baik.
baik.
- Yang
kami perlukan ialah kertas, lem, dan perekat, harus kami beli di
kota.
kota.
- Para
relawan adalah orang-orang yang maumenolong tanpa mengharap
imbalan apa-apa.
imbalan apa-apa.
- Kabar
bahwa mereka akan menikah sudah diketahui umum.
2. Konjungsi
subordiantif
Konjungsi
subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsure kalimat (klausa)
yang kedudukannya tidak sederajat. Artinya,
kedudukan klausa yang satu lebih tinggi (sebagai klausa utama) dan yang kedua sebagai klausa bawahan atau lebih rendah dari yang pertama. Konjungsi subordinatif ini dibedakan pula atas konjungsi yang menghubungkannya.
kedudukan klausa yang satu lebih tinggi (sebagai klausa utama) dan yang kedua sebagai klausa bawahan atau lebih rendah dari yang pertama. Konjungsi subordinatif ini dibedakan pula atas konjungsi yang menghubungkannya.
a. Menghubungkan
menyatakan sebab akibat, yaitu konjungsi sebab dan karena. Contoh:
- Banyak
petani yang mengeluh sebab hatga pupuk makin mahal.
- Kami
tidak dapat melanjutkan perjalanan karena hari sudah malam.
- Karena
ketiadaan dana, kami terpaksa berhenti kuliah.
b. Menghubungkan
menyatakan persyaratan, yaitu konjungsi kalau, jikalau, jika, bilamana,
apabila,, dan asal. Contoh:
- Kalau
diundang, saya akan hadir.
- Saya
akan datang kalau diberi ongkos.
- Jikalau
tidak ada halangan, saya akan dating.
- Jika
diizinkan ayah, kami akan ikut serta.
- Bila
cuaca baik, kami akan pergi mengail.
- Pohon-pihon
akan mati bilamana musim kemarau terlalu panjang.
- Kami
akan mengunjungi nenek di desa apabila musim liburan tiba.
- Saya
akan segera berangkat asal diberi ongkos secukupnya.
c. Menghubungkan
menyatakan tujuan, yaitu konjungsi agar dan supaya.
- Kami
berangkat pagi=pagi agar tidak terlambat di sekolah.
- Supaya
lalu lintas lancer, maka akan dibangun jembatan laying di
situ.
situ.
d. Menghubungkan
menyatakan waktu, yaitu konjungsi ketika, sewaktu, sebelum, sesdudah, tatkala,
sejak, sambil, dan selama.
-
Nenek datang ketika kami sedang makan siang.
- Sewaktu
terjadi gempa saya sedang tidak ada di rumah.
- Biasakan
mencuci tangan sebelum makan.
- Sesudah
sarapan kami berangkat ke sekolah.
- Tatkala
terjadi kerusuhan saya sedang berada di luar kota.
- Sejak
matahari terbit sampai sekarang pekerjaanku belum selesai juga.
- Mereka
bekerja sambil bergurau.
- Selama
musim kemarau kita harus waspada akan bahaya kebakaran.
e. Menghubungkan
menyatakan akibat, yaitu konjungsi sampai, hingga, dan sehingga. Contoh:
- Pencuri
itu dipukuli orang banyak sampai mukanya babak belur.
- Dia
terlalu banyak makan hingga tidak kuat berdiri.
- Dia
terjerembab ke lumpur sehingga bajunya kotor penuh lumpur.
f.
Menghubungkan menyatakan batas kejadian, yaitu
konjungsi sampai dan hingga. Contoh:
- Kami
menyelesaikan pekerjaan itu sampai pukul tiga dinihari.
- Mereka
berjalan kaki di tengah hutan itu hingga bertemu dengan
sebuah gubuk kecil.
sebuah gubuk kecil.
g. Menghubungkan
menyatakan tujuan atau sasaran, yaitu konjungsi untuk dan guna. Contoh:
- Untuk
mengatasi bahaya banjir, Pemerintah akan membuat saluran
baru.
baru.
- Murid-murid
dikumpulkan di aula mendapat pengarahan dari kepala
sekolah.
sekolah.
h. Menghubungkan
menyatakan penegasan, yaitu konjungsi meskipun, biarpun, kendatipun, dan
sekalipun. Contoh:
- Mereka
berangkat juga ke Jakarta meskipun tidak diizinkan oleh
orang tua mereka.
orang tua mereka.
- Biarpun
hujan lebat pertandingan sepak bola itu berjalan terus.
- Kendatipun
kami punya uang, tetapi tidak ada makanan yang dapat
kami beli.
kami beli.
- Sekalipun
tidak lulus ujian, mereka tetap bergembira.
i.
Menghubungkan menyatakan pengandaian, yaitu konjungsi
seandainya dan andaikata. Contoh:
- Seandainya
saya punya uang satu miliar kamu akan saya belikan
mobil baru.
mobil baru.
- Saya
pasti akan celaka andaikata saya jadi berangkat.
j.
Menghubungkan menyatakan perbandingan, yaitu konjungsi
seperti, sebagai, dan laksana. Contoh:
- Kedua
anak itu selalu saja bertengkar seperti kucing dengan anjing.
- Kami
terkejut bukan main laksana mendengar petir di siang hari
- Wajahnya
pucat pasi ‘sebagai’ bulan kesiangan.
3. Konjungsi
antarkalimat
Konjungsi
antarkalimat adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang
satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraph. Melihat sifat
hubungannya dikenal adanya konjungsi antarkalimat, yaitu:
a. Menghubungkan
dan mengumpulkan, yaitu konjungsi jadi, karena itu, oleh sebab itu, kalu
begitu, dan dengan demikian. Contoh:
- Minggu
lalu kamu meminjam uang saya seribu rupiah, dua hari yang
lalu seribu rupiah, dan kini lima ribu rupiah. Jadi, hutangmu semua
ada delapan ribu rupiah.
lalu seribu rupiah, dan kini lima ribu rupiah. Jadi, hutangmu semua
ada delapan ribu rupiah.
- Ali
dan Ahmad seringkali berkelahi di sekolah. Karena itu, mereka
seringkali dihukum guru.
seringkali dihukum guru.
- Dewasa
ini haga-harga kebutuhan pokok sangat mahal, mencari
pekerjaan juga tidak muda, dan pengangguran semakin bertambah.
Oleh karena itu jangan heran kalau pencurian terjadi di mana-mana.
pekerjaan juga tidak muda, dan pengangguran semakin bertambah.
Oleh karena itu jangan heran kalau pencurian terjadi di mana-mana.
b. Menghubungkan
menyatakan penegasan, yaitu konjungsi lagipula, dan apalagi. Contoh:
- Mari
kita makan di warung itu. Masakannya enakdan harganya
murah. Lagipula pelayanannya sangat baik.
murah. Lagipula pelayanannya sangat baik.
- Hawa
di Jakarta sangat panas. Apalagi pada siang hari.
c. Menghubungkan
mempertentangkan atau mengontraskan, yaitu konjungsi namun dan sebaliknya. Contoh:
- Sejak
kecil dia kami asuh, kami didik, dan kami sekolahkan. Namun,
setelah dewasa dan jadi orang besar dia lupa kepada kami.
setelah dewasa dan jadi orang besar dia lupa kepada kami.
- Dia
memang bandel, keras kepala, dan suka membantah. Namun
demikian, hatinya baik dan suka menolong.
demikian, hatinya baik dan suka menolong.
- Muara
sungai ini lebar dan dangkal. Sebaliknya dibagian hulu sungai
ini sempit dan dalam.
ini sempit dan dalam.
0 Comments