Assalamualaikum Wr. Wb., kali ini saya kan memposting tentang VLSM. Apa sih sebenernya VLSM itu?VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam
VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam
clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain
itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah
host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan
perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR
selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan
perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka akan menjadi
beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.
Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap
dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya
dapat memenuhi persyaratan, sebagai berikut:
1
routing protocol yang digunakan
harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya
(routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP,
OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),
2
semua perangkat router yang
digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yan menggunakan algoritma
penerus packet informasi
Contoh Penerapan VLSM: 130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet dahulu menggunakan CIDR, dan
didapat:
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4
maka:
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah:
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu:
130.20.32.0
Kemudian kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16
diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu:
/20 = (2x) = 24 = 16
Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk
pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat:
130.20.32.0/24
Kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16
blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
dst … sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16
= 130.20.47/24
Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet
VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0
Kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun
oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32
sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27
Manfaat VLSM:
3
Efisien menggunakan alamat IP
karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap
subnet.
4
VLSM mendukung hirarkis menangani
desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut
route summarization.
5
Berhasil mengurangi jumlah rute di
routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat.
Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua
akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.
0 Comments